Jumat, 14 Mei 2010

DAUN GINSENG SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI SAYUR-SAYURAN

Pendahuluan

Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia dapat bekerja maksimal jika tubuhnya dalam keadaan sehat. Sangat penting bagi manusia untuk menjaga kesehatannya. Asupan gizi dan pola makan pun harus seimbang. Sebagaimana yang kita tahu, pola makan yang sehat dan seimbang adalah pola makan empat sehat lima sempurna, yang terdiri dari makanan pokok, lauk–pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu.


Pola makan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan dan kestabilan tubuh manusia. Jika pola makannya tidak seimbang, maka tubuh manusia akan sangat mudah terkena berbagai macam penyakit, dan akan sangat sulit disembuhkan jika manusia tidak menjaga kesehatannya dengan cara merubah pola makannya dari yang tidak seimbang menjadi seimbang sesuai empat sehat lima sempurna.


Saat ini pola makan yang tidak seimbang tersebut juga dialami oleh negara Indonesia. Banyak bermunculan kasus-kasus yang berkaitan dengan pola makan seperti kelaparan, busung lapar, gizi buruk, kwashiorkor, obesitas, dan lain-lain. Sekarang manusia sudah melupakan kesehatan dan lebih mementingkan aktivitasnya sehari-hari. Inilah yang menyebabkan kesehatan masyarakat Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun.


Salah satu pola makan yang banyak dilupakan oleh masyarakat Indonesia sekarang adalah sayur-sayuran. Masyarakat Indonesia saat ini lebih mementingkan makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan, dan susu. Mereka seakan-akan lupa dengan manfaat sayur-sayuran sebagai zat pengatur pada tubuh. Namun sebenarnya sayur-sayuran termasuk dalam elemen penting dalam pola makan yang sehat dan seimbang. Kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol, labu siam, dan lain-lainnya pada umumnya termasuk dalam kelompok elemen penting tersebut. Mungkin masalah tersebut dikarenakan kurangnya minat masyarakat terhadap sayur-sayuran tersebut.


Namun, ada solusi alternatif untuk kembali meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi sayur-sayuran agar tercapainya pola makan yang sehat dan seimbang. Solusi tersebut adalah daun ginseng yang bisa meningkatkan kembali minat masyarakat untuk mengkonsumsi sayur-sayuran. Selain itu, daun ginseng bisa menjadi sayur-sayuran yang biasa dikonsumsi pada umumnya seperti kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol, labu siam, dan lain-lain. Diharapkan dengan mengkonsumsi daun ginseng, pola makan masyarakat Indonesia bisa sehat dan seimbang.


Mengenal Ginseng

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales

Famili : Araliaceae
Upafamili : Aralioideae
Genus : Panax




Ginseng adalah tanaman yang pendek, dari keluarga botani tanaman tahunan Araliaceae. Ia tumbuh secara alami di tempat-tempat yang teduh. Biasanya tanaman Ginseng mempunyai lima daun majemuk di satu tangkai pada saat tumbuhan tersebut sudah dewasa.(William E. Court, 2000)

Tanaman Ginseng tumbuh antara 7 sampai 21 inci tingginya dengan liar. Akarnya berwarna susu putih atau kuning yang menyerupai ubi dengan kaki (dahan) yang bercabang, kadang-kadang menyerupai bentuk tubuh manusia. Saat ini kebanyakan hanya akarnya saja yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Akar ginseng telah menjadi ramuan herbal yang paling dihormati sejak zaman kuno khususnya peneliti herbal. Seperti diketahui oleh ahli obat-obatan zaman kuno dulu, ramuan ini kelihatannya membantu pikiran dan tubuh supaya seimbang.


Daun Ginseng

Daun ginseng ini adalah tanaman perdu yang tumbunya semi menjalar dan bisa mencapai tinggi 60 cm. Daunnya oval berwarna hijau mengkilat.

Berbunga majemuk dengan kelopak berwarna merah muda. Tanaman sangat mudah dikembangbiakan, baik dengan biji maupun stek batang. Asal medianya gembur, cukup humus dan tidak tergenang air, tanaman ini bisa tumbuh subur. Daun ginseng juga cantik di tanam dalam pot sebagai tanaman hias karena bentuk daun dan bunganya menarik.

Daun ginseng ternyata sangat cocok ditumis, dibuat cah ( dimasak dengan sedikit air ) atau sebagai campuran sayur bening atau sup. Rasanya lezat dengan tekstur lembut dan sedikit berlendir.

Belum ada penelitian yang pasti tentang manfaat daun ginseng, namun secara turun temurun daunya dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Sejauh ini baru diketahui bahwa di dalam bagian daun ginseng ternyata mengandung vitamin A yang cukup tinggi, serat, dan bermacam-macam mineral penting lainnya yang berfungsi meningkatkan stamina dan sebagai antioksidan bagi tubuh manusia.

Tapi jika diteliti lebih dalam lagi, ternyata ada satu bagian dari tanaman ginseng yang agak terlewatkan, yaitu daun ginseng. Khasiat daun ginseng ternyata tidak kalah dengan khasiat yang ada di dalam akar ginseng.


Pengolahan Daun Ginseng

Berikut ini adalah cara pengolahan daun ginseng sebagai alternatif pengganti sayur-sayuran :

Tumis Daun Ginseng

Bahan-bahan yang diperlukan :

  1. Tiga ikat daun ginseng yang sudah dicuci.
  2. Enam siung bawang putih.
  3. Enam buah cabe merah.
  4. Gula dan garam secukupnya.
  5. Minyak goreng secukupnya.

Alat-alat yang diperlukan :

  1. Wajan.
  2. Kompor.
  3. Piring.
  4. Sendok.
  5. Garpu.

Langkah-langkah pembuatan :

  1. Potong kecil-kecil enam siung bawang putih dan enam buah cabe merah yang telah disiapkan.
  2. Nyalakan kompor dengan api yang tidak terlalu besar, taruh wajan di atasnya.
  3. Tuangkan minyak secukupnya ke dalam wajan, tunggu sampai minyaknya agak panas.
  4. Masukan semua bawang putih yang tadi sudah dipotong-potong kecil.
  5. Tumis bawang putih tersebut hingga harum.
  6. Tuangkan cabe dan tiga ikat daun ginseng, beri gula dan garam secukupnya.
  7. Tumis kembali hingga daun ginseng agak terlihat layu.
  8. Setelah ditumis pindahkan ke dalam piring, sajikan selagi hangat.













Penutup

Diharapkan dengan diketahuinya khasiat dari daun ginseng ini, minat masyarakat Indonesia terhadap pentingnya mengkonsumsi sayur-sayuran bisa meningkat, khususnya dalam mengkonsumsi daun ginseng yang berfungsi meningkatkan stamina dan sebagai antioksidan bagi tubuh manusia.


Semoga ke depannya masyarakat Indonesia bisa lebih sehat bisa terbebas dari berbagai penyakit seperti kelaparan, busung lapar, gizi buruk, kwashiorkor, obesitas, dan lain-lain. Dan saya berharap generasi yang akan datang bisa menemukan alternatif pangan lain yang bisa menambah tingkat kesehatan masyarakat Indonesia.



Daftar Pustaka

G. Mazza, B. D. Oomah. Herbs, botanicals and teas.

Court, William E. Ginseng: the genus panax.

Soedarmo, Poerwa. Ilmu Gizi.

1 komentar:

  1. Ginseng jawa bkn dr genus Panax (spt ginseng korea) tp dr genus Talinum.

    BalasHapus